Model Kooperatif Tipe Team Game Tournament ( TGT )
ModelKooperatif Tipe Team Game Tournament ( TGT )
Menurut Hamdani (2011:92),
kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model kooperatif yang
mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar
dengan permainan dirancang pembelajarannya memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks menumbuhkan tanggung
jawab, kerjasama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar.
Sedangkan TGT menurut Slavin
(2010:13), model dimana siswa memainkan
game akademik dengan anggota tim lain untuk mengumpulkan poin bagi timnya. Siswa memainkan game
bersama tiga orang pada “meja turnamen“. Tim dengan tingkat kinerja tertinggi
mendapatkan sertifikat.
Dari uraian dapat disimpulkan TGTmerupakan model kooperatif mengandung
unsur permainan, melibatkan aktivitas siswa, dan secara tidak langsung membuat siswa berkompetisi secara positif. Dengan
adanya unsur permainan peserta didik
tidak mudah bosan dan meningkatkan penguasaan
materi sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Hamdani (2011:92-93)
pembelajaran kooperatif model TGT
terdiri lima komponen utama, yaitu:
a. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru
menyampaikan materi dalam penyajian
kelas, pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru,
karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok
dan pada saat game karena skor game akan
menentukan skor kelompok.
b. Kelompok
(team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4
sampai 5 orang siswa yang anggotanya
dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami
materi bersama teman kelompoknya dan lebih
khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok
agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
Dari uraian dapat disimpulkan
komponen model kooperatif tipe TGT
yaitu: (1) penyajian kelas; (2) tim; (3) game; (4) turnamen; dan (5) rekognisi tim. Komponen-komponen tersebut saling
terkait dan mendukung terlaksananya model
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Langkah pembelajaran kooperatif
model Teams Games Tournament menurut
Slavin (2010:166):
Tabel
1
Langkah-langkah
pembelajaran model tipe Team Game Tournament
No
|
Langkah
Pembelajaran
|
Keterangan
|
1
|
Presentasi
di kelas
|
Guru
menyampaikan materi pelajaran
|
2
|
Tim
|
Membagi
siswa menjadi beberapa kelompok
Membagi
LKK pada masing-masing kelompok untuk didiskusikan.
Perwakilan
dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
|
3
|
Game
|
Guru
membagi siswa dalam kelompok yang berasal dari perwakilan kelompok.
Siswa
melakukan game untuk mengumpulkan skor sebanyak-banyaknya.
|
4
|
Turnamen
|
Guru
memposisikan tim yang terdiri dari beberapa siswa berdasarkan dari hasil game
dalam meja turnamen, meja turnamen 1 untuk siswa prestasi tinggi, meja
turnamen 2 untuk siswa yang memiliki prestasi dibawahnya dan seterusnya
hingga meja turnamen terakhir.
Siswa
melakukan turnamen untuk mengumpulkan skor sebanyak-banyaknya.
Pada
turnamen selanjutnya, siswa bertukar meja tergantung pada kinerja pada
turnamen terakhir.
|
5
|
Rekognisi
tim
|
Guru
menghitung skor tim berdasarkan skor turnamen anggota tim, hasil lembar
diskusi kelompok, dan rekognisi diberikan apabila telah melampaui kriteria
yang telah ditentukan.
|
Menurut Suarjana (dalam Istiqomah,
2006) kelebihan model kooperatif tipe
TGT antara lain: (1) meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas (2) mengedepankan penerimaan terhadap
perbedaan individu (3) dengan waktu sedikit dapat menguasai materi
secara mendalam (4) proses belajar mengajar
berlangsung berdasarkan keaktifan siswa (5) mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan oranglain
(6)motivasi belajar lebih meningkat (7) hasil belajar lebih baik (8) meningkatkan kebaikan
budi, kepekaan, dan toleransi.
Sedangkan kelemahan model kooperatif
TGT antara lain : (1) sulitnya
pengelompokan siswa dari segi
akademis (2) membutuhkan
waktu lama untuk diskusi siswa (3) masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang
terbiasa untuk memberikan penjelasan
kepada siswa lainnya.
Adapun solusi untuk mengatasi
kelemahan tersebut adalah : (1) guru lebih teliti dalam pembagian kelompok
(2) guru hendaknya menguasai kelas secara menyeluruh (3) guru membimbing siswa berakademik tinggi
agar dapat menularkan
pengetahuannya pada siswa lain. Dari kelebihan
dan kelemahan model TGT dapat disimpulkan pembelajaran modelTGT efektif untuk menumbuhkan motivasi siswa berkompetisi secara sehat dan
bertanggungjawab sebagai wakil kelompok.
Post a Comment for "Model Kooperatif Tipe Team Game Tournament ( TGT )"